Peresmian dan Pelantikan Ikatan Surveyor Indonesia Komisariat Lampung

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) — Dibentuknya Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) Komisariat Wilayah (Komwil) Lampung membuka langkah pada pekerja survey menjadi profesi yang bersertifikasi. Hal itu diharapkan dapat mengatur pelaksanaan survey bekerja dengan mentaati kode etik yang berlaku.

Ketua ISI Komwil Lampung periode 2018-2021, Loedi Ratrianto mengatakan diawal kepemimpinan pada kepengurusan pertama ISI di Lampung, pengaturan dan pengawasan survey yang tersertifikasi dan berkompeten menjadi fokus utamanya.

“Anggota di Lampung ada sekitar 200 orang. Seluruh anggota ini patut bersertifikat untuk kepentingan lelang atau tender. Dengan begitu, kemampuan yang baik atau kurang akan terukur dan kami bisa mengkontrol itu. Sebab, pekerjaan ini juga harus sesuai dengan kode etik yang ada,” kata Loedi, Rabu (18/7/2018).Dengan adanya sertifikasi dan lisensi itu, lanjutnya, surveyor akan bekerja dengan baik dan sesuai kode etik. Sebab, pelaksanaan survey tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. “Dengan sertifikasi itu, surveyor akan menjaga lisensinya, karena kalau bekerjanya diluar dari kode etik maka lisensi itu akan dicabut,” ujarnya.


Ketua ISI Komwil Lampung menyerahkan plakat kepada Dirjen IK BPN RI

Surveyor di Provinsi Lampung ditekankan dapat meningkatkan kinerjanya dengan prinsip profesionalitas melalui keanggotaan yang tersertifikasi. Hal itu seiring dengan diresmikannya Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) Komisariat Wilayah (Komwil) Lampung di Novotel, Bandar Lampung, Rabu (18/7/2018).

Ketua Umum ISI Pusat, Virgo Eresta menjelaskan siera globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan menjadi prinsip fundamental dalam bekerja. Dengan begitu pekerja dapat selalu memperbarui keilmuan guna peningkatan kapasitas.

“Profesionalisme itu harus ditingkatkan melalui sertifikat. Profesional development secara kontinyu akan membuat surveyor ini terus mengupdate kemampuan surveynya, seperti teknologi terbaru  disampaikan dari pelatihan dan perluasan jaringan usaha. Sebab, selama ini kan surveyor baru sebatas pemeriksaan sertifikat tanah,” kata Virgo.

Perluasan jaringan itu, lanjutnya, mulai dilakukan dengan pendekatan kepada Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan pengusaha-pengusaha lain untuk mencoba memberikan solusi dalam peningkatan efisiensi di Industri. “Perluasan usaha surveyor itu kalau dipusat sudah mulai pada REI dan himpunan industri lainnya,” ujarnya.

Tags :

Artikel

Share :

LOEDI RATRIANTO
Peta Wilayah Kerja KJSB Seluruh Indonesia
Pendaftaran Surveyor Berlisensi
SCAN NOW